KETAN hitam, bagi kebanyakan orang, mungkin hanya dikenal sebagai penganan yang enak. Namun di tangan para mahasiswa yang kaya inovasi, jenis penganan yang satu ini ternyata dapat dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik.
Inovasi solar cell (sel surya) semikonduktor ketan hitam tersebut merupakan hasil penelitian mahasiswa Jurusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB). M Kasyful Fuadi, Riyan Achmad Budiman, dan Fahiem Fanani adalah nama-nama pemuda yang pernah bereksperimen dengan ketan hitam. Hasilnya luar biasa. Sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan semikonduktor ketan hitam pertama di Indonesia pun tercetuslah.
Hasil penelitian itu dipajang di ITB Fair 2010, yang berakhir Minggu (7/2). Di satu sudut stan Teknik Fisika, terdapat sebuah bandul magnet yang diletakkan di atas meja yang bergerak teratur. Anehnya, tidak terlihat ada orang yang menggerakkan atau kabel-kabel tertentu yang terhubung dengan bandul kecil itu. Yang menjadi berbeda, di atas bandul kecil itu ada sebuah kotak berukuran sedang terbuat dari logam yang dihubungkan dengan sebuah alat sejenis kapasitor. Kotak berukuran sedang itu memancarkan sinar yang langsung mengarah ke bandul.
“Ini adalah alat khusus yang kami gunakan untuk menggantikan sinar matahari. Karena di stan ini kita tidak bisa langsung mengambil sinar matahari, kami membuat sinar yang seperti sinar matahari dengan alat ini. Dengan bantuan ekstrak ketan hitam, energi matahari ini kemudian berubah menjadi energi listrik yang akhirnya mempu menggerakkan bandul,” ujar Yuniar Gitta Pratama, seorang mahasiswa Teknik Fisika ITB.
Pemanfaatan ketan hitam sebagai semikonduktor penghasil energi listrik dari energi sinar matahari merupakan hasil penelitian dari mahasiswa Teknik Fisika ITB. Penelitian yang berjudul aplikasi dyes antisianin ketan hitam pada dye-sensitezed solar cell (DSSC) itu pun akhirnya membawa para mahasiswa
Teknik Fisika ITB untuk mengembangkannya sebagai sumber energi listrik yang ekonomis.
“Ini merupakan hasil penemuan mahasiswa Teknik Fisika ITB angkatan sebelum kami. Dari penelitian itu ternyata diketahui ketan hitam bisa menjadi semikonduktor yang baik untuk menghasilkan energi listrik. Kami hingga saat ini masih terus melakukan pengembangan karena hingga kini ketan hitam ini baru mampu menghasilkan arus 1,9 mA ,” kata Yuniar.
Pemilihan ketan hitam menjadi semikonduktor ini didasarkan pada teori bahwa semua tanaman merupakan penyerap energi matahari yang sangat baik. Sebelum menemukan ketan hitam, kata Yuniar, mereka pernah bereksperimen dengan rumput dan daun. Karena hasilnya belum memuaskan, eksperimen kemudian dilakukan dengan stroberi dan buah delima. Namun, hasilnya tetap saja tidak terlalu menggembirakan.
“Kami selalu melihat arus yang dihasilkan. Rumput, daun, stroberi, dan buah delima pernah kami coba, tapi tidak terlalu bagus arus yang dihasilkannya. Kemudian kita gunakan ketan hitam ini, dan ternyata arus yang dihasilkan cukup bagus,” ujarnya.
Ketan hitam, kata Yuniar, memiliki kandungan dan sifat-sifat bahan yang sama dengan silikon sintetik. Silikon sintetik selama ini digunakan sebagai semikonduktor pembangkit listrik energi sinar matahari. Dengan menggunakan silikon sebagai semikonduktor, sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik.
Sayangnya, selain Indonesia masih harus mengimpor silikon dari Cina, harga silikon ini juga terbilang mahal sehingga solar cell menjadi barang mahal yang sangat sulit dijangkau masyarakat.
“Dengan mengganti silikon menjadi ketan hitam, tentu solar cell ini menjadi lebih ekonomis,” kata Yuniar.
Yuniar menambahkan, hasil penelitian yang dilakukan tahun lalu itu pernah diikutkan pada kompetisi inovasi teknologi di tingkat kampus ITB. Namun, sayangnya hasil penelitian tersebut belum diikutkan dalam kompetisi sejenis di tingkat nasional.
Seperti kebanyakan penelitian, penelitian penggunaan ketan hitam dalam menghasilkan energi listrik ini pun bukan tanpa rintangan. “Kendalanya tentu pada dana dan waktu, apalagi ekstraksi ketan hitam ini susah banget, nggak bisa sembarangan,” katanya.
Namun, para mahasiswa Teknik Fisika ITB bertekad akan mengembangkan hasil penelitian tersebut agar nantinya benar-benar bisa menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. (Wuri Rohayati)
http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/15816/ketan-hitam-bisa-hasilkan-energi-listrik