Jajal Bajaj Pulsar 180 DTS-i Baru

Selasa, 6 Oktober 2009 – 14:22 wib

Prasetyo Adhi – Okezone

(Foto: Prasetyo/okezone)
JAKARTA – PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) kembali melakukan penyegaran terhadap Pulsar 180 DTS-i. Sebagai motor Bajaj yang pertama kali bagaimana sih performanya kali ini? Kami pun mendapat kesempatan untuk menjajalnya.

Dari sisi tampilan, Pulsar 180 DTS-i kali ini mengalami cukup banyak ubahan. Penggunaan clip-on handle bars atau yang lebih dikenal sebagai setang jepit, ban tubeless, split seat, serta spoiler pada tanki, merupakan sederet fitur baru yang disematkan oleh Bajaj pada Pulsar 180 ini.

Menggendong mesin 178,60 cc yang kabarnya telah mengalami sejumlah konfigurasi ulang, BAI menyebut tenaga Pulsar 180 lebih responsif 0,5 ps dibanding generasi sebelumnya.

“Pulsar 180 ini memberikan perpaduan berkendara yang nyaman, performa yang handal serta desain yang sporty,” ungkap DGM Sales and Manager BAI Vaibhav Gupta disela peluncuran Pulsar 180 DTS-i facelift di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (5/10/2009).

Rasa penasaran pun makin memuncak. Ketika kesempatan untuk menjajal motor sport India tersebut datang, tanpa ragu langsung saja kami gas penuh utnuk mengetahui bagaimana akselerasinya.

Apa yang di katakan Gupta sepertinya bukan isapan jempol semata. Terbukti dengan ubahan pada sektor kaburator, tenaga Pulsar 180 ini terasa berbeda dengan generasi pertama kali yang hadir tiga tahun lalu.

Bajaj mengklaim, motor sport tersebut sanggup menghasilkan tenaga maskimum sebesar 17,02 ps pada 8.500 rpm dengan torsi 14,22 Nm di 6.500 rpm.

Diajak sedikit berslalom, Pulsar ini enteng meliuk diantara cone-cone yang berjejer di seputaran parkiran Hotel Sultan. Tetap lincah meski dimensinya mencapai 2.035 mm x 750 mm x 1.165 mm.

Penggunaan desain jok baru dan juga stang jepit terasa membuat pengendaraan Pulsar lebih nyaman. Apalagi suara dan getaran mesin lebih halus dibanding generasi sebelumnya.

Dengan sederet perubahan tersebut, bukan tidak mungkin Pulsar 180 berteknologi busi ganda ini sanggup kembali membuktikan keberadaan Bajaj dikelas motor sport Tanah Air.
(uky)

Bajaj Pulsar 200 DTSi Teririt di Dunia

Bajaj Pulsar 200 DTSi Teririt di Dunia

Inilah perangkat pengiritan yang dipakai Martin
Rabu, 4/2/2009 | 08:20 WIB

Wow! Dengan 1 liter bensin Bajaj Pulsar 200 DTSi bisa menempuh sejauh 266 km. Barangkali motor dari India ini boleh diklaim sebagai yang teririt di dunia. Dikatakan oleh si pemiliknya Hendry Martin ST bahwa setiap bulan hanya diisi 5 liter bensin.

Setiap hari rute motor jenis sport itu dari rumah ke kantor berjarak 26 km. Belum lagi kata Martin dibawa keliling rumah. Penasarankan, kok bisa seirit itu? Bebek maupun skubek aja enggak ada bisa menempuh di atas 100 km untuk 1 liter.

Saking penasarannya, tim Motor Plus pun menjajalnya, meski harus dua kali lantaran yang pertama ada kebocoran pada peralatan. Baru uji kedua dengan menempuh 16 km menghabiskan bensin 60 ml. Jadi, kalau 1 liter (1.000 ml) bisa merayap sejauh 266 km. Padahal, standarnya Pulsar DTSi untuk 1 liter hanya mencapai 40 km.

Generator hydrogen
Martin bisa bikin motornya superirit hanya bermodalkan sekitar Rp1,5 juta. Biaya itu untuk membeli berbagai peranti penghemat seperti Xado Revitalisasi, DC Booster, CDI stabilizer, Xtreme Fire booster dan Generator Hydrogen. Dari semua peranti itu, generator hydrogen memberi pengaruh paling besar dan harga alatnya Rp 375 sudah termasuk ongkas pasang.

Keiritannya bisa mencapai 47,5 persen. Alat ini yang memproduksi air menjadi bahan bakar karena, kata martin generator memiliki elemen atau sel yang beresonansi setelah diberi arus listrik. “Akibat resonansi tadi, gas hidrogen dan oksigen yang ada di air keluar dan kemudian disalurkan ke karburator sehingga terjadi ledakan,” bilang warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini.

Sistem penyaluran gas (hidrogen dan oksigen) melalui slang ke intake manifold yang di depan karburator. Karena itulah, bensin yang dikonsumsi jadi sangat sedikit sekali. Sebab, energi pembakaran diraih dari oksigen dan hidrogen tambahan tadi.

Untuk mengisi air bisa dari air mineral dan volume tabung sekitar 300 ml. Jumlahnya tdak akan berkurang, hanya keruh dan martin menggantinya setiap tiga hari sekali.

Selain itu, Martin memakai Xado Revitalisasi, Turbo dan Anti Carbon. Semacam cairan yang dicampur ke dalam oli mesin. Tujuannya, untuk mengembalikan kondisi jeroan mesin seperti baru. “Kompresi atau kualitas dalaman mesin setelah masa pakai tidak akan mempengaruhi performa,” tegas pria yang kerja di Telkomsel.

Dengan kondisi mesin seperti baru, berarti gas tak perelu dibejek. Ujung-ujungnya sedikit bensin yang terbakar. Dan pemakaian cairan ini diyakini Martin memberi kontribusi sekitar 5 persen.

Dari bahan bakar, Martin coba mencegat pada sistem kelistrikan. Di sektor ini, ia menggunakan DC Booster yang dipasang paralel ke aki. Diestimasikannya memberi keuntungan sampai 15 persen. “Dengan begitu, pembakaran jadi lebih sempurna,”yakin pria asal Padang, Sumatera Barat.

Masih di kelistrikan, untuk menjaga kestabilan tegangan input CDI, supaya bekerja optimal, ditambah dengan stabilizer yang dipasang antara aki dan CDI. Alat ini menyumbang peran sekitar 10 persen.

Terakhir, Xtreme Fire Booster yang ditempatkan antara koil dan busi. Fungsinya memperkuat energi pengapian. Peran dalam pengiritannya dinilai Martin bisa sampai 20 persen.

Penasaran, silakan pasang! (Nurfil)