Pertamina, lagi-lagi mengibul…

Terkait Kelangkaan Elpiji, Pertamina Kibuli Pemerintah

Sabtu, 20 Desember 2008 | 13:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta : Jakarta: PT Pertamina (persero) dinilai tidak jujur kepada pemerintah terkait masalah kelangkaan elpiji yang sedang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Anggota komisi energi dan lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat, Alvin Lee, mengatakan seharusnya dari awal sejak program konversi minyak tanah ke elpiji dimulai (awal 2007), Pertamina sudah menghitung berapa kemampuannya untuk mendistribusikan elpiji ke masyarakat.

“Masalah ini tidak datang tiba-tiba. Kalau sekarang terjadi kelangkaan, berarti ada yang tidak beres dengan proposal Pertamina,” ujarnya ketika dihubungi Tempo hari ini, Sabtu (20/12).

Selain itu, alasan Pertamina untuk melakukan impor elpiji sebesar 1 juta ton per tahun juga tidak masuk akal mengingat BUMN migas itu memberi alasan kelangkaan terjadi karena infrastruktur tidak memadai.

“Kalau yang terjadi kurangnya pasokan, maka solusi impor benar. Tapi kalau masalahnya di infrastruktur, untuk apa harus impor,” kata Alvin.

Ia enggan memberi jawaban solusi apa yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Karena, lanjutnya, ia akan melakukan diagnosa terlebih dahulu apakah kelangkaan ini sifatnya nyata atau dibuat-buat (permainan bisnis) saja.

Ketika ditanya apakah distribusi elpiji perlu diberikan ke badan usaha lain, Alvin menjawab bahwa kompetisi adalah langkah yang baik. “Terbukti, dengan adanya pesaing baru, SPBU Pertamina bisa memberikan pelayanan lebih baik,” katanya. Tapi, harus dibuat aturan yang benar agar jangan pemain-pemain lama yang terlibat dengan Pertamina memonopoli bisnis itu.

SORTA TOBING

Cuapek dweh……………